Seandainya manusia telah mencapai puncak evolusi komunikasi, dimana kita bisa berbicara dari hati ke hati tanpa mengeluarkan sepatah katapun, bagaimana jadinya nanti yah? *mikir*
Banyak terjadi kesalahpahaman, salah memahami, salah menyimpulkan, salah menanggapi, dan salah-salah lainnya hanya dalam hal komunikasi.
Beberapa menanggapi serius, beberapa lainnya tidak. Terkadang kita langsung mengambil kesimpulan yang menurut kalkulasi kita benar tentang seseorang. Tidak jarang kita salah menilai orang.
Bagian tersulit dalam komunikaasi adalah diam. Kita bisa mengartikan banyak hal dari diam. Diam karena setuju. Diam karena tidak setuju. Diam karena ragu. Diam karena marah. Diam agar tidak terjadi kesalahpahaman baru. Tapi gara-gara diam muncul lagi begitu banyak masalah baru dikarenakan ada begitu banyak penafsiran yang ditarik.
Seorang teman berkata padaku, "kekuatan komunikasi itu besar Nov." Ya, aku tahu. Pada saat dia mengatakan itu aku kembali membuka pemahamanku lagi tentang komunikasi. Berbicara. Mengutarakan. Selama ini hanya sebuah teori di benakku. Tapi sekarang terpatri di hatiku.
Merupakan perjuangan berat untukku yang tak pandai bicara untuk membuat orang tidak salah paham. Aku lebih suka menuliskan daripada mengatakan. Mungkin karena itu juga aku lebih mencintai dunia menulis. *kok jadi curhat?*
Setiap salah kata atau tingkahlakuku yang salah, tak henti kuminta kata maaf darimu. Mungkin inilah kelemahanku yang membutuhkan pengertianmu.
Banyak terjadi kesalahpahaman, salah memahami, salah menyimpulkan, salah menanggapi, dan salah-salah lainnya hanya dalam hal komunikasi.
Beberapa menanggapi serius, beberapa lainnya tidak. Terkadang kita langsung mengambil kesimpulan yang menurut kalkulasi kita benar tentang seseorang. Tidak jarang kita salah menilai orang.
Bagian tersulit dalam komunikaasi adalah diam. Kita bisa mengartikan banyak hal dari diam. Diam karena setuju. Diam karena tidak setuju. Diam karena ragu. Diam karena marah. Diam agar tidak terjadi kesalahpahaman baru. Tapi gara-gara diam muncul lagi begitu banyak masalah baru dikarenakan ada begitu banyak penafsiran yang ditarik.
Seorang teman berkata padaku, "kekuatan komunikasi itu besar Nov." Ya, aku tahu. Pada saat dia mengatakan itu aku kembali membuka pemahamanku lagi tentang komunikasi. Berbicara. Mengutarakan. Selama ini hanya sebuah teori di benakku. Tapi sekarang terpatri di hatiku.
Merupakan perjuangan berat untukku yang tak pandai bicara untuk membuat orang tidak salah paham. Aku lebih suka menuliskan daripada mengatakan. Mungkin karena itu juga aku lebih mencintai dunia menulis. *kok jadi curhat?*
Setiap salah kata atau tingkahlakuku yang salah, tak henti kuminta kata maaf darimu. Mungkin inilah kelemahanku yang membutuhkan pengertianmu.
Komentar
Posting Komentar
Jangan jadi silent reader. Tinggalkan jejakmu di sini ya.. :)