Perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada umumnya
disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan senang atau tidak
senang. Perasaan senang atau tidak senang yang terlalu menyertai
perbuatan-perbuatan kita sehari-hari disebut warna afektif. Dalam hal warna
afektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah, lebih luas, lebih terarah.
Perasaan ini disebut emosi (Sarlito, 1982:59)
Emosi dan perasaan adalah dua hal yang berbeda. Tetapi
perbedaan diantara keduanya tidak dapat dinyatakan dengan tegas. Emosi dan
perasaan merupakan suatu gejala emosional yang secara kualitatif berkelanjutan,
akan tetapi tidak jelas batasnya.
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian
diri dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu
tingkah laku yang tampak. Pada saat terjadi perubahan emosi seringkali terjadi
perubahan-perubahan pada fisik, antara lain berupa :
- Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
- . Peredaran darah : bertambah cepat bila marah
- Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut
- Pernafasan : bernafas panjang kalau kecewa
- . Pupil mata : membesar bila marah
- Liur : mengering kalau takut
- Bulu roma : berdiri kalau takut
- Pencernaan : mencret-mencret kalau tegang *siapa yang pernah ngalamin ini? pas mau presentasi atau mau pergi atau disuru maju kedepan mendadak, mendadak mules juga? :D*
- Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar (tremor)
- . Komposisi darah : komposisi darah akan ikut berubah dalam emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif
(halaman 126-127. Sunarto. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. )
Komentar
Posting Komentar
Jangan jadi silent reader. Tinggalkan jejakmu di sini ya.. :)