Note :
Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.
Menurut
bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar
(yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model)
terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :
- Tahap perhatian (attentional phase)
- . Tahap penyimpanan dalam ingatan (retention phase)
- Tahap reproduksi (reproduction phase)
- Tahap motivasi (motivation phase)
Tahap-tahap di atas berawal dari
adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan
penampilan atau kinerja (performance)
tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial
learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly & McCormic (1995:217-218) menguraikan
tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibawah ini.
Tahap perhatian. Pada tahap pertama ini para siswa/ para peserta
didik pada umumnya memusatkan perhatian pada obyek materi atau perilaku model
yang lebih menarik terutama karena keunikannya dibanding dengan materi atau
perilaku lain yang sebelumnya telah mereka ketahui. Untuk menarik perhatian
peserta didik, guru dapat mengekspresikan suara dengan ontonasi khas seperti
menyajikan pokok materi atau bergaya dengan mimik tersendiri ketikamenyajikan
contoh perilaku tertentu.
Tahap penyimpanan dalam ingatan. Pada tahap berikutnya, informasi
berupa materi dan contoh perilaku model itu ditangkap, diproses, dan disimpan
dalam memori. Para peserta didik lazimnya akan lebih baik dalam menangkap dan
menyimpan segala informasi yang disampaikan atau perilaku yang dicontohkan
apabila disertai penyebutan atau penulisan nama, istilah, dan label yang jelas
serta contoh perbuatan yang akurat.
Tahap reproduksi. Pada tahap reproduksi, segala bayangan/ citra
mental (imagery) atau kode-kode
simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilaku yang telah tersimpan
dalam memori pada peserta didik itu diproduksi kembali. Untuk mengidentifikasi
tingkat penguasaan para peseta didik, guru dapat menyuruh mereka membuat atau
melakukan lagi apa-apa yang telah mereka serap misalnya dengan menggunakan
sarana post-test.
Tahap motivasi. Tahap terakhir dalam proses terjadinya peristiwa
atau perilaku belajar adalah tahap penerimaan dorongan yang dapat berfungsi
sebagai reinforcement, ‘penguatan’
bersemayamnya segala informasi dalam memori para peserta didik yang berkinerja
memuaskan. Sementara itu, kepada mereka yang belum menunjukan kinerja yang
memuaskan perlu diyakinkan akan arti penting penguasaan materi atau perilaku
yang disajikan model (guru) bagi kehidupan mereka. Seiring dengan upaya ini,
ada baiknya ditunjukkan pula bukti-bukti kerugian orang yang tidak menguasai
materi atau perilaku tersebut.
halaman 111-113. Syah, Muhibbin.2008. Psikologi belajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Pustaka.
nice ka
BalasHapusThanks yaa. .. Bermanfaat . . Oh ya menurut kamu, teori belajar sosial ini kn dianggap individu meniru sesuatu yg dianggapnya sbg model. . Menurut kamu jika film yg dijadikan sbg modeling nya . Apakah bs berhasil proses belajar sosial nya?
BalasHapusApakah bs berhasil proses belajar sosial nya?
HapusJika individu mengaplikasikannya ke lingkungan sosialnya ada kemungkinan berhasil.