Langsung ke konten utama

(yang aku pikirkan) Keputusan yang Tepat



Seringkali kita menyesali keputusan-keputusan yang pernah kita ambil. 

“nyesel gue nerima lo...!”

“selama ini gue udah anggap loe itu seperti sodara gue sendiri, tapi loh tega lakuin ini semua ke gue... sadis lo!”

 “Nyesel gue nglakuin itu, seandainya aja gue nggak lakukan itu semua, mungkin semuanya gk akan serunyam ini... penyesalan selalu datang terlambat. Menurut ku penyesalan adalah sesuatu yang paling sabar menunggu di  dunia ini...!”

Yah,, kebanyakan begitulah ekspresi kebanyakan orang ketika keputusan mereka untuk menganggap orang lain bagian dari hidupnya, keluarganya dan ternyata orang yang dianggapnya itu mengecewakannya. Berarti selama ini dia salah mengambil keputusan untuk memasukkan orang tersebut dalam hidupnya. Lain lagi dengan orang yang menyesali perbuatannya yang buruk dan salah dimasa lalu. Dan sekarang penyesalan lah ganti temannya. Ironis...

Tapi, dengan adanya penyesalan, hiduplah baru... hidup dengan kemampuan dan pengalaman yang telah kita alami. Jadi lebih kuat dan dewasa dalam mengambil keputusan. Bagus bila kita merasakan pennyesalan. Itu artinya kita mampu untuk memperbaiki diri kita. Aneh jika kita tidak menyesal melakukan sebuah kesalahan dan tidak merasa bersalah sedikitpun. Wew..

Keputusan yang tepat itu adalah sebuah keputusan yang menghasilkan efek positif setelah kita memilih dan menjalankannya. Tadi pagi temanku bilang “saat kau dihadapkan pada banyak pilihan, lalu kau bingung untuk memilihnya, pilihlah pilihan yang paling membutuhkanmu, bukan kamu yang membutuhkan pilihan itu.” Setelah aku pikir-pikir ada benarnya juga. Ketika kita lebih mendahulukan pilihan yang kurang membutuhkan kita, sebenarnya tidak ada faedahnya bagi kita sendiri dan juga bagi orang lain. Tapi ketika kita tidak memilih pilihan yang membutuhkan kita, efeknya adalah kita mengecewakan banyak orang dalam pilihan itu, dan secara tidak langsung kita mengabaikan mereka. Bayangkan apa yang mereka pikirkan tentang kita. 

Tapi ingat juga ”apa yang orang pikirkan tentang kita tidak harus menjadi bahan pikiran kita juga.” “apa yang orang katakan kepada kita tidak semuanya harus kita dengarkan ataupun disimpan dalam hati. Orang lain punya hak untuk mengomentari kita, tapi kita juga punya hak untuk menerima atau menolak komentar tersebut. Pilihlah komentar yang konstruktif.”

Inilah hidup. Penuh dengan pilihan yang harus diputuskan untuk dipilih. Saat kita punya tugas, pilihannya adalh dikerjakan atau tidak. Apa akibatnya jika dikerjakan? Dan bagaimana pula jika dikerjakan. Yah.. semua itu tergantung kita. Mau mempersulit diri ya tidak usah ngerjain pr. Pikirkanlah resiko dibalik setiap keputusan kita. Keputusan apapun itu serahkan itu ke dalam tangan Tuhan. Biar Tuhan bantu kita untuk menjalankan keputusan yang telah kita ambil.
*Shalom*                     
Noviyenty                     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cemewew, Wakadobret, Wakacipuy

Bahasa adalah sesuatu yang indah, yang bisa menyampaikan perasaan heart to heart dengan untaian manis. Sebagai seseorang yang suka menulis, aku adalah pencinta kata. KBBI tentunya tidak jauh-jauh dari aku. Ahahaha... Seorang teman mengajakku berbicara di sela perkuliahan waktu lalu. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakannya padaku tanpa begitu mengerti maksud dari ucapannya. kau sekarang sedang cemewew kan,? berarti kalian wakarapet. lalu kalian wakadobol, nah nanti nggk lama lagi kau sama dia bakal wakadobret. nah akibat dari wakadobret tersebut maka kau akan mengalami yang namanya wakacipuy. Udah, wakacipuy ajalah kau. nggak yakin aku, kau cemewew. haha..nggak ngerti? Haaha pasti nggak ngerti. Makanya nonton NET TV mamen.... Dengan muka yang masih bingung, hatiku berbisik Gimana ceritanya nonton TV? lah, TV aja nggak punya. walah.. wakadubrak! Esoknya, istilah-istilah itu semakin membooming karena dia mempresentasikannya saat presentasi materi di depan kelas. Akhirn

Tahap-tahap dalam proses belajar menurut Albert Bandura

Note :  Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.             Menurut bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar (yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model) terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :       Tahap perhatian ( attentional phase) .   Tahap penyimpanan dalam ingatan ( retention phase )       Tahap reproduksi ( reproduction phase )       Tahap motivasi ( motivation phase ) Tahap-tahap di atas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan penampilan atau kinerja (performance) tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly  & McCormic (1995:217-218) menguraikan tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibaw

Panggilan Keakraban di Batak PakPak

Berhubung saya suka mempelajari suku-suku di indonesia ini, dan kebetulan dapat wawasan dari sebuah akun twitter  Batak_Com  , jadi, saya share kan buat teman-teman bloger sekalian sebagai penambah wawasan. Berikut ini  Sebutan/Panggilan kekerabatan di Batak Pakpak 1.Daholi = Pria,   2.Daberru = Wanita,   3.Empung Daholi=Kakek   4.Empung Daberru = Nenek,   5.Nange=Ibu kandung,   6.Bapa=Ayah kandung,   7.Kaka=Kakak   8.Anggi=Adik     9.Turang=Panggilan umum untuk saudara/I yang belum saling mengerti silsilah marganya.   10.Impal=Panggilan untuk wanita/pria dimana secara adat merupakan calon jodohnya (Pariban)   11.Silih = Panggilan si suami untuk saudara laki-laki / satu marga dengan si istri   12.silih=Panggilan dari orang tua laki-laki si suami pada orang tua laki-laki si istri demikian juga            sebaliknya   13.Silih=Panggilan anak laki-laki pada anak laki-laki dari puhun dan sebaliknya.   14.Eda = Panggilan si istri untuk saudara wanita/satu