Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Ngelmu Day 24

Setelah melihat beberapa persyaratan untuk lanjut studi, kerja, dkk. Saya sangat tertarik pada persyaratan 'belum menikah dan bersedia untuk tidak menikah selama mengikuti kegiatan x'. Saya jadi berpikir 1. Kesempatan untuk mencoba peluang (apapun) itu lebih besar pada mereka yang masih belum menikah. Kabar baik buat kamu yang masih single. Yuk, maksimalkan potensi dan kesempatan yang ada. 2. Kenapa beberapa peluang itu dibatasi oleh status 'menikah' seseorang? Apa kalau sudah menikah jadi tidak lagi produktif? Atau kalau sudah menikah akan menunda-nunda finishing? (Jika stereotipnya demikian, sangat disayangkan) Tidak sedikit dari mereka yang sudah menikah tetap produktif dan profesional. Kenapa ya? 🧐 3. Jodoh, Tuhan yang ngatur. Jadi kalau nanti selama program berlangsung, tetiba jodoh datang, gimana ya ...? Hahaha, beginilah pertanyaan dan pernyataan yang muncul di kepala. Satu kasus memiliki banyak sudut pandang untuk kita menyikapinya. 

Ngelmu Day 23

Rasanya melepas seseorang yang kita kasihi pergi itu, rasanya 'nyess' gitu. Entah pergi ke luar kota, pergi dinas, pergi untuk menyelesaikan urusan di luar kota. Selain perginya, rentang waktu kepergiannya menambah 'nyess' di hati. Tidak terbayangkan jika kepergiannya untuk selamanya. Betapa berat pasti rasanya. Pelukan sesaat sebelum keberangkatan adalah puncak saat air mata tidak lagi menyembunyikan keberadaannya. Mata berkaca-kaca dan tangis kerinduan adalah bunga-bunga saat melepaskan mereka yang kita kasihi.  Sebagai tim yang sebenarnya tidak bisa jauh, melepaskan yang terkasih pergi pasti akan ada dramanya. Entah menggekannya dinaikkan levelnya. Entah drama sok kuat 'aku gapapa' 😂😭 Semua ini sebenarnya adalah sebuah sistem perlindungan diri dari perasaan kesepian.  Ah, kuat-kuat bagi yang sedang dalam posisi ini. Semoga kita bisa dipertemukan kembali dengan mereka yang kita kasihi dalam keadaan sehat dan suka cita yang melimpah. 

Ngelmu Day 14

Orang yang bermalas-malasan dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara si perusak. (Amsal 18:9) Firman yang mengingatkan saya untuk tidak rebahan teroooosss.  Terkadang sayanya merasa capek di mode survival. Iya, mode survival. Rasanya butuh jeda dulu. Merebahkan tubuh. Menenangkan hati dan pikiran. Lalu menghayal. Seandainya... Seandainya...  Lucu memang, makhluk hidup bernama manusia ini (read : saya). Kalau jadwal padat ingin ada renggangnya. Kalau jadwal renggang malah rajin pengen padat aka produktif. Semangat ada tapi tenaga sudah tidak. Efek bertambah usia, guys.  Makin berusia makin harus segera khatam menyeimbangkan semangat dan tenaga, padat dan jeda, riuh dan rileks, kerja dan keluarga, rohani dan duniawi, dlsb. Ah, harus banyak belajar pada yang sudah khatam. Semoga kita selalu diberi kesehatan.

Ngelmu Day 13

Hari begitu lambat berjalan. Entah karena sel tubuhku yang menurunkan kecepatannya bekerja atau memang cuacanya yang kurang mendukung. Hari ini aku merasa tidak enak badan. Nafsu makanku menurun. Rasanya letih sekali. Namunku tetap pergi untuk menunaikan tugas. Rasanya mau tedoleh di atas sepeda motor. Kutahankan sambil berdoa. Selesai, aku singgah ke rumah ibu, melihat keadaannya yang semakin menua. Ku isi lah energi jiwa di sini. Ya, keluarga adalah rumah untuk kembali. Rumah untuk mengambil jeda untuk kemudian berangkat lagi.  Padamnya listrik membuat hari semakin lambat saja. Aku kembali ke rumahku dan harus menunggu esok untuk bertemu belahan jiwaku. Ya, ia dinas luar kota. Makin lama lah hari ini berlalu. Semoga besok kondisi badan sudah fit. Amin.

Ngelmu Day 12

Dalam iman dan pengharapan aku berharap sebuah pembelaan dari yang Kuasa. Dalam doa yang kusampaikan dalam tangis saat kabar itu sampai ke telinga, mengguncang mental. Saat waktunya tiba, Detik-detik menuju saatnya. Ting! Aku dibela!  Aku dibela! Doaku dijawab! Benarlah firman-Mu. Nyatalah janji-Mu bagi setiap orang yang menaruh pengharapan pada-Mu. Ya Abba Ya Bapa Untuk kesekian kalinya. Aku menangis karena cinta dan kasih setia-Mu. Ya Abba Ya Bapa Terimakasih 😭🙇🏻‍♀️

Ngelmu Day 11

Untuk pertama kalinya saya membuat carousel post di instagram. Yaampun kemana aja?? Iya, saya kurang suka main instagram dan sosial media lainnya. Setelah mengutak atik di Canva, akhirnya selesai lah carousel tersebut.  Yang penasaran silakan mampir di sini . (klik aja tulisan warna birunya) . Yang sudah mampir, tolong berikanlah kebahagian hari ini kepada saya yang semangkanya di putik orang 😭 dengan like, comment, dan follow (pasti folback)😍 supaya saya bisa belajar banyak hal lagi tentang instagram. Maklum bertahun-tahun tutup akun. Yang mau tanya-tanya tentang Canva bisa langsung DM di akun instagram saya ya.  Jadi, ngelmu hari ini adalah saya belajar Canva untuk buat postingan. HAHAHA... Begitulah, guru dilarang gaptek. 😭💪 #semangat

Ngelmu Day 10

  Ceritanya, saya punya pohon semangka yang tumbuh di pekarangan rumah. Syukurnya, berbuah ada sekitar dua buah yang sudah cukup besar. Sungguh kebahagiaan sederhana tapi menjadi sebuah penghiburan tersendiri di kala hari begitu riuh. Sebenarnya sudah was-was bakal dipetik oleh tangan-tangan jail. Yah, seperti dugaan, hilang sudah satu buah yang dieman-eman. 😭 Karena masih ada satu lagi, yaudahlah ya, saya mencoba mengikhlaskan. Kemarin, benar saja ada anak kecil yang iseng metik lagi. Kali ini ketahuan dong. Karena tidak sempat mengambil, yah, mungkin susah juga metiknya kan, tertinggal lah si buah semangka muda ini di pekarangan tempat kejadian perkara. Yaampun, kesalnya lah hatiku ini. 😭😈 Buibu, kalau punya anak kecil tuh please dididik kalau mengambil milik orang lain itu perbuatan yang salah. Masuk ke pekarangan rumah orang seenaknya aja juga bukan tindakan yang benar loh, apalagi sampai merusak tanaman yang ada di pekarangannya 😢. Mumpung masih kecil, kita ajarkan etika dan t

Ngelmu Day 9

Hari ini otak saya lebih banyak hening. Entah karena terlalu banyak informasi yang masuk atau karena memang lagi capek aja memproses informasi.😓😲 Didukung dengan suasana hari yang mendung dan cahaya matahari yang seadanya saja, rasanya ini sudah sampai di akhir pekan dengan nuansa kalemnya. Oiya, ternyata terlalu banyak notifikasi yang bersahutan per detiknya cukup membuat saya stress juga. Inilah puncaknya saya rasa. Selama ini masih aman saja. Tapi, notifikasi di Minggu ini, amboi~ Ingin mode pesawat every time. Teman-teman yang punya tips mengatasi ini boleh sharing di kolom komentar ya. Please...  🙏😊 Saat seperti ini sebenarnya lebih butuh teman sharing. Rasanya sudah jenuh dengan semua ide yang menggenang tidak bisa tumpah. Apalah daya, teman sharing lagi ada tugas negara, segan awak ganggunya. (Yaampun, saya ngoceh-ngoceh tiga paragraf. :) Jadi, saya sedang mendampingi teman yang akan mencoba CPNS tahun ini. Bukan main modal yang harus dikeluarkan hanya untuk melengkapi berka

Ngelmu Day 8

Hari ini mengurus beberapa administrasi yang belum clear. Walaupun hari diawali dengan mendung dan cuaca malas mendukung, saya berusaha untuk tetap menuntaskannya hari ini. Oiya, saya punya kebiasaan baru yakni membuat To-Do List dibuku catatan saya. Sedikit banyaknya ini sangat membantu saya untuk lebih produktif setiap hari. Yah, seperti ada kepuasan tersendiri ketika melihat semua list ter- cheklist . Seru aja gitu. Menantang diri sendiri. Hahaha. Seperti kita ketahui bersama, Rebahan sudah menjadi seperti pekerjaan tetap hari-hari yang melanda kaula tua dan muda. Ah, khususnya saya. 😂 Tapi saya bertobat setelah penyakit kemalasan dan tekanan batin yang saya alami ketika melihat di sosial media anak-anak SMA yang terus belajar untuk persiapan masuk perguruan tingginya. Hey! Masa iya kalah sama yang muda-muda. 💪😎 Jadi, kembali ke topik ngelmu kita. Pelajaran penting yang saya dapatkan hari ini adalah tentang komunikasi dan koordinasi. Waktu kecil saya sudah mengerti yang namanya

Ngelmu Day 6

Ilmu yang kudapat hari ini adalah ilmu bersyukur. Meskipun hal ini bukanlah hal yang baru, namun seringkali terlupa. dasar aku! Apa yang aku syukuri dan pelajari? - Punya teman hidup yang bisa berpikir positif bahkan disaat diriku sendiri dan juga orang-orang disekitarku negatif merupakan salah satu anugerah terbaik yang Tuhan berikan. Dan itu adalah sesuatu yang layak disyukuri. Ya, aku bersyukur untuk itu. :') - Jangan terbiasa memandang sesuatu dari kacamata negatif. Terbiasalah memandang apapun dari kacamata positif. Sadarilah bahwa apapun itu pasti mempunyai dua sisi, positif dan negatif. Tinggal kitanya aja yang mau masuk jalur dan mendapatkan energi positif atau negatifnya. Nggak semua rencana bisa berjalan mulus tapi di lubang-lubang atau tembok-tembok yang menghambat itu mungkin ada pelajaran berharga yang sedang Tuhan siapkan untuk membuatku naik level. Satu hal. Jangan pernah mengandalkan kekuatanmu sendiri! Mintalah pertolongan dan campur tangan Tuhan di setiap usaha da

Semut

Semut betina menjawab panggilan sang Ratu pada suatu malam di hari yang selesai dengan rintik hujan. Bulan tidak begitu terlihat sebab sedang berselimut awan namun sinarnya masih tampak, meski malu-malu. Semut itu berjalan memasuki ruangan sang Ratu yang tampak lelah namun segera bersemangat ketika melihat semut betina masuk.  " Ya, Ratu? Hamba sudah datang sesuai panggilan Ratu. Maafkan Hamba untuk panggilan yang terlewat kemarin dulu." "Tidak apa. Silakan berdiri dan dengarkan baik-baik." Semut betina itu mengikuti perintah sang Ratu. "Telah cukup usiaku untuk melahirkan anak-anak. Mungkin satu putaran bulan lagi, aku akan beristirahat. Kerajaan kita tidak mungkin berjalan tanpa seorang ratu. Maka dengan segala pertimbangan, aku memilihmu sebagai penggantiku." Semut betina itu terkejut. Segala perasaan bercampur padu menghasilkan rasa datar. Tidak senang, tidak pula sedih, tidak pula marah, pokoknya flat saja. Namun membisik pertanyaan dalam hatinya, ke

Pernah Berpikir Punya Pasangan yang Sempurna?

Coba jawab judul tulisan ini. Apakah jawabanmu? Ya? Tidak? Yang terpenting adalah dia mau menerimamu bagaimana pun keadaanmu dan mau berusaha untuk terus tumbuh bersamamu. Sama-sama bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Yang kedua, ia tidak lagi menarikmu ke belakang, dimana kesalahanmu pernah terjadi padahal kamu secara pribadi sudah berdamai dengan kejadian yang tidak diinginkan itu. Misalnya, kamu pernah tanpa sengaja memecahkan piring saat mencuci piring. Akan sangat tidak menyenangkan punya pasangan yang besok-besok kalau ada lagi piring yang pecah, kita lagi yang dibawa-bawa. Ini hanya contoh sederhanya saja ya. Karena fakta dilapangan pasti lebih kompleks.

Ngelmu Day 5

Pagi ini, disuguhi DM dari teman tentang jawaban sebuah soal matematika dari mbah Tedjo. Soalnya seperti ini. Kami mendiskusikan kenapa dan bagaimana jawabannya. Ternyata setelah membaca utas, inti dari jawaban pertanyaan ini adalah sebuah pembelajaran bahwa  tak ada kebenaran tunggal di dunia. Bahkan dalam jawaban sebuah soal matematika pun kita harus menjawab sesuai semesta pembicaraan. Nggak boleh ngawur dan asal sambung saja. ( Pelajaran yang harus terus diingat ini, self! )

Ngelmu Day 4

Setelah sehari suntik TT, hari ini baru terasa pegalnya. Semoga saya tetap sehat.🙏 Ngelmu hari ini cukup melatih kesabaran, karena saya sedang praktik membuat diktat belajar siswa. Buat jiwa perfeksionis dan over thingking, keuletan dan ketelitian itu sudah barang tentu merupakan kewajiban, kudu, harus, musti. Jadinya, meski progres pembuatannya tidak terlalu lambat karena sebenarnya sudah terancang di otak, tapi kondisi badan yang kurang fit membuat pekerjaan menjadi lambat sebab musti mengambil jeda untuk merilekskan tubuh. Jika saja masih muda, mungkin sudah saya gaskeuun saja. Tapi mengingat umur yang sudah bertambah, kondisi pandemi, dan tubuh yang baru suntuk TT, maka saya mencoba realistis. Tahukah kamu bahwa semakin dewasa semakin kita harus lebih realistis? Ya, saya harus terus belajar realistis sekarang. 

Ngelmu Day 3

Hari ini merupakan hari yang panjang saya rasa. Ada banyak hal harus saya kerjakan dan selesaikan hari ini. Mengingat kita saat ini sedang dalam masa pandemi jadi kesehatan menjadi prioritas saya saat ini. ( Berarti selama ini sering abai ya??? ) Kebersamaan bersama keluarga bisa menjadi imun tersendiri menurut saya. Ngelmu Day 3 yang akan saya bagikan hari ini adalah: - Dari banyaknya peserta yang ikut berdiskusi dan tanya jawab di grup, masih ada saja yang menanyakan hal yang sama berulang-ulang padahal sebelumnya sudah dijawab oleh Pemateri. Hal ini membuat bubble chat menggembung tanpa arti. :( Untungnya Pemateri sangat sabarrrr.... Jempol lah sama Pemateri.  Sekadar TIPS buat teman-teman yang ikut grup diskusi atau tanya jawab saya punya saran pengetahuan dasar sekali untuk saya bagikan ke teman-teman, yakni : Gunakanlah tombol pencarian ( search ) yang dapat teman-teman temukan dengan menyentuh tanda titik tiga yang biasanya ada di sudut kanan atas chat group untuk mencari kata

Ngelmu Day 2

Benar-benar sangat lelah hari ini karena ada banyak hal harus diselesaikan. Tapi, tentunya tetap semangat buat #Ngelmu dong. 😊 Ilmu bisa didapat dimana saja, bahkan kejadian sehari-hari pun jika kita renungi kita bisa memperoleh hikmat dari situ. Hikmat kadang bersembunyi. 😀 Hari ini, sudah mulai praktik membuat diktatnya. Beberapa hal penting dalam diskusi  pertemuan 2 ini adalah: - Soal latihan pada diktat tidak ada batasan soal - Jika diktat dibuat buku ber-ISBN, boleh dibuat langsung satu tahun (2 semester) tapi untuk diktat dijilid per semester. - Untuk judul bisa ditambah, misal Diktat Masa Pandemi. Diktat dilengkapi link video pembelajaran atau inovasi lainnya. - Struktur Kata Pengantar yang umum biasanya:      - ucapan syukur     - tujuan  membuat diktat     - gambaran isi diktat     - ucapan terima kasih Saya cukupkan sampai di sini ya teman-teman. Benar-benar butuh istirahat sekali dan masih harus menyelesaikan tugas lainnya, padahal sudah malam. Hehehe...

Ngelmu Day 1

Sudah lama tidak menulis di sini. Jadi, saya mau challenge diri sendiri untuk menulis 30 hari start 1 Juli 2021. Semoga saya berhasil. Amin. Sebagai pembuka, challenge diri sendiri ini saya beri nama #Ngelmu alias nyari ilmu kalau dalam bahasa jawanya. Berawal dari libur sekolah yang sudah dimulai sejak akhir Juni 2021 lalu, maka saya pun merasa bosan sekali berada #dirumahaja tanpa kegiatan yang berarti. Yah, hanya mengerjakan rutinitas belaka saja. agar tidak biasa, saya pun mencari soal-soal UTBK dan juga soal-soal matematika lainnya untuk saya selesaikan. Itung-itung buat melatih daya ingat saya kembali karena jujur saja, sejak pandemi ini rasanya kinerja otak sedikit turun. Tapi ternyata, latihan ngerjain soal ini pun menemukan kejenuhan pula. Saya siasati dengan membaca buku-buku yang belum selesai dibaca. Ini pun membuat jenuh jua. Akhirnya, saya punya ide lain. Bagaimana kalau saya mengikuti Diklat/Pelatihan/Bimtek saja? Mumpung ada waktu dan kesempatan malah bisa jadi menambah