Yang terpenting adalah dia mau menerimamu bagaimana pun keadaanmu dan mau berusaha untuk terus tumbuh bersamamu. Sama-sama bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Yang kedua, ia tidak lagi menarikmu ke belakang, dimana kesalahanmu pernah terjadi padahal kamu secara pribadi sudah berdamai dengan kejadian yang tidak diinginkan itu. Misalnya, kamu pernah tanpa sengaja memecahkan piring saat mencuci piring. Akan sangat tidak menyenangkan punya pasangan yang besok-besok kalau ada lagi piring yang pecah, kita lagi yang dibawa-bawa. Ini hanya contoh sederhanya saja ya. Karena fakta dilapangan pasti lebih kompleks.
Komentar
Posting Komentar
Jangan jadi silent reader. Tinggalkan jejakmu di sini ya.. :)