Langsung ke konten utama

Di Atas Sini

Entah kenapa langit begitu mendukung malam ini. Walau awan kelam terus bersekongkol dengan angin agar bisa menghalangi keramahan sinar rembulan. Bintang tak begitu suka menampakkan diri jika di sini. Terangnya lampu perkotaan mengalahkan sinarnya yang redup redam.

Telah pukul 00.00 WIB dan aku masih duduk di atas sini. Tidak peduli dingin yang mulai menyerang sedari tadi tanpa henti dan juga rentetan jarum penghisap yang masih saja kehausan, nyamuk. Walaupun tertutup, bulan masih memancarkan sinarnya setidaknya untuk membuat langit di atasku berwarna terang.

Kupandang jauh menjelajah gedung-gedung yang bersusun di hadapanku. Anganku melayang sampai kepadamu. Seolah-olah kau ada tepat dalam pandanganku yang jauh itu sambil memandangku. Bagaimana tidak, jarak ini sudah sangat menyiksa.

Ren, kau dimana? Kenapa kau menghilang lagi. Kenapa kau pergi lagi. Sampai kapan hati ini harus menunggu? Apa kau baik-baik saja di sana?

Berharap aku mendengar jawaban darimu. Tapi yang kudengar hanyalah desiran lembut sang bayu yang masih belum menyerah untuk membuatku kedinganan di luar sini. Angin malam yang masih berusaha memaksaku untuk masuk dan beristirahat. Aku enggan. Aku masih ingin di sini.

Tak tertahankan lagi. Tetesan demi tetesan air mata ini sudah membuat jalurnya untuk terjatuh. Air mata ini sekejap menghangatkan pipiku. Ren, aku nangis lagi. Ren, maafkan aku, aku nggak bisa memenuhi permohonanmu untuk tidak menangis lagi. Lihatlah, sudah basah. Sudah basah semua. Bahkan aku sesenggukan sekarang.

Ren, aku merindukanmu. Tapi tenanglah Ren, kan kunikmati rindu yang perlahan membunuhku. Air mata ini untukmu. Menguaplah air mataku dan jadilah embun pagi untuknya. Jangan lupa sampaikan salamku untuknya.

Maafkan hati yang lemah ini.


Komentar

Posting Komentar

Jangan jadi silent reader. Tinggalkan jejakmu di sini ya.. :)

Postingan populer dari blog ini

Cemewew, Wakadobret, Wakacipuy

Bahasa adalah sesuatu yang indah, yang bisa menyampaikan perasaan heart to heart dengan untaian manis. Sebagai seseorang yang suka menulis, aku adalah pencinta kata. KBBI tentunya tidak jauh-jauh dari aku. Ahahaha... Seorang teman mengajakku berbicara di sela perkuliahan waktu lalu. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakannya padaku tanpa begitu mengerti maksud dari ucapannya. kau sekarang sedang cemewew kan,? berarti kalian wakarapet. lalu kalian wakadobol, nah nanti nggk lama lagi kau sama dia bakal wakadobret. nah akibat dari wakadobret tersebut maka kau akan mengalami yang namanya wakacipuy. Udah, wakacipuy ajalah kau. nggak yakin aku, kau cemewew. haha..nggak ngerti? Haaha pasti nggak ngerti. Makanya nonton NET TV mamen.... Dengan muka yang masih bingung, hatiku berbisik Gimana ceritanya nonton TV? lah, TV aja nggak punya. walah.. wakadubrak! Esoknya, istilah-istilah itu semakin membooming karena dia mempresentasikannya saat presentasi materi di depan kelas. Akhirn

Tahap-tahap dalam proses belajar menurut Albert Bandura

Note :  Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.             Menurut bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar (yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model) terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :       Tahap perhatian ( attentional phase) .   Tahap penyimpanan dalam ingatan ( retention phase )       Tahap reproduksi ( reproduction phase )       Tahap motivasi ( motivation phase ) Tahap-tahap di atas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan penampilan atau kinerja (performance) tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly  & McCormic (1995:217-218) menguraikan tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibaw

Panggilan Keakraban di Batak PakPak

Berhubung saya suka mempelajari suku-suku di indonesia ini, dan kebetulan dapat wawasan dari sebuah akun twitter  Batak_Com  , jadi, saya share kan buat teman-teman bloger sekalian sebagai penambah wawasan. Berikut ini  Sebutan/Panggilan kekerabatan di Batak Pakpak 1.Daholi = Pria,   2.Daberru = Wanita,   3.Empung Daholi=Kakek   4.Empung Daberru = Nenek,   5.Nange=Ibu kandung,   6.Bapa=Ayah kandung,   7.Kaka=Kakak   8.Anggi=Adik     9.Turang=Panggilan umum untuk saudara/I yang belum saling mengerti silsilah marganya.   10.Impal=Panggilan untuk wanita/pria dimana secara adat merupakan calon jodohnya (Pariban)   11.Silih = Panggilan si suami untuk saudara laki-laki / satu marga dengan si istri   12.silih=Panggilan dari orang tua laki-laki si suami pada orang tua laki-laki si istri demikian juga            sebaliknya   13.Silih=Panggilan anak laki-laki pada anak laki-laki dari puhun dan sebaliknya.   14.Eda = Panggilan si istri untuk saudara wanita/satu