Langsung ke konten utama

Kangen, Salah Satu Kata Ajaib (Untukku)

Rindu itu spesial. Bagiku khususnya dan mungkin bagi kamu secara umum. Selalu ada euforia dalam hati kala mendengar seseorang mengucapkan "kangen aku samamu." Apalagi yang mengatakan itu adalah dari kaum adam sebayaku dan secara pergaulan dia adalah teman-teman Sharing. Teman yang selalu punya banyak bahan untuk dibagikannya padaku.

Seorang teman yang biasa kupanggil dengan tutur yang lebih tua dariku. Abang. Abang yang bisa bikin penyedia jasa telekomunikasi semakin cepat kaya, karena Abang rajin buat paket nelpon. Seharian ngobrol sama dia itu nggak ada bosennya. Nggak ada matinya. Nge-dobhos terus sampai kuping rasanya mau copot baik kiri maupun kanan. Abang yang bisa mengerti, walau tidak selalu bisa memahami.

Sudah beberapa lamanya kami tidak pernah ada komunikasi lagi. Sekarang dia sudah sibuk dengan pekerjaannya. Maklum, efek usia yang beranjak 'tua'. Bayangkan saja betapa rindunya dengan ndobhosnya itu. Tapi, tetap berusaha menyadarkan hati dengan realita bahwa kemungkinan untuk nge-dobhos lagi sangat kecil.

Lalu, dengan perlahan kusibukkan diri dengan segala pekerjaan yang ada di depan mata dan hampir tidak pernah memikirkan ndhobhosannya lagi. Sampai suatu malam satu pesan diiterima dengan kalimat "kangen Abang samamu dek".

Wow! seketika rasanya bahagia memuncak dalam hati. Ternyata aku masih diingat. Ternyata aku masih mengenang dibenaknya. Ternyata dia bisa kangen juga samaku. Ternyata... dan Ternyata... Aku hampir meninggalkan tempatku berpijak saat itu. Padahal hanya karena satu kata 'kangen'. Kata yang ajaib.

Memang wanita selalu memikirkan sampai sejauh-jauhnya. Mungkin sampai lima meter dari langit. Lalu beberapa wanita lainnya terjatuh karena khayalannya sendiri yang begitu tinggi menafsirkan kata-kata sejenis 'kangen' itu. Aku berusaha untuk tidak masuk ke beberapa yang jatuh itu. Untuk menghentikan euforia kebahagian ini aku berusaha menipu diriku dengan kalimat "kangen apa ini sekarang, nanti karena mau nagih hutang pula' dia." atau "jangan percaya gitu aja, nanti cuma modus doang, namanya juga laki-laki."

Tapi terkadang, beberapa wanita lainnya terlalu merendahkan khayalannya sehingga terkesan sinis dengan kata-kata sejenis 'kangen' itu. Yang sedikit banyaknya malah membuat orang yang sungguh-sungguh mengatakannya sakit hati. Sesekali aku seperti itu. Salah tafsir.

Penafsiran orang memeng tidak bisa sepenuhnya kita salahkan. Itu tergantung khayalan dan harapannya.

Tapi, bagaimanapun juga, secara jujur kuakui aku sangat senang mendengar kata 'kangen' dari orang-orang yang aku pikir telah melupakanku.
Lihatlah. Bukankah kata 'kangen' yang tulus dapat menjadi obat bagi jiwa yang merasa terlupakan dan menjadi penguat tali silahturahmi yang nyaris terputus?

Kangen. Salah satu kata ajaib yang aku suka. Baik buruknya, tergantung bagaimana aku dan kamu memaknainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cemewew, Wakadobret, Wakacipuy

Bahasa adalah sesuatu yang indah, yang bisa menyampaikan perasaan heart to heart dengan untaian manis. Sebagai seseorang yang suka menulis, aku adalah pencinta kata. KBBI tentunya tidak jauh-jauh dari aku. Ahahaha... Seorang teman mengajakku berbicara di sela perkuliahan waktu lalu. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakannya padaku tanpa begitu mengerti maksud dari ucapannya. kau sekarang sedang cemewew kan,? berarti kalian wakarapet. lalu kalian wakadobol, nah nanti nggk lama lagi kau sama dia bakal wakadobret. nah akibat dari wakadobret tersebut maka kau akan mengalami yang namanya wakacipuy. Udah, wakacipuy ajalah kau. nggak yakin aku, kau cemewew. haha..nggak ngerti? Haaha pasti nggak ngerti. Makanya nonton NET TV mamen.... Dengan muka yang masih bingung, hatiku berbisik Gimana ceritanya nonton TV? lah, TV aja nggak punya. walah.. wakadubrak! Esoknya, istilah-istilah itu semakin membooming karena dia mempresentasikannya saat presentasi materi di depan kelas. Akhirn

Tahap-tahap dalam proses belajar menurut Albert Bandura

Note :  Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.             Menurut bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar (yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model) terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :       Tahap perhatian ( attentional phase) .   Tahap penyimpanan dalam ingatan ( retention phase )       Tahap reproduksi ( reproduction phase )       Tahap motivasi ( motivation phase ) Tahap-tahap di atas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan penampilan atau kinerja (performance) tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly  & McCormic (1995:217-218) menguraikan tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibaw

Panggilan Keakraban di Batak PakPak

Berhubung saya suka mempelajari suku-suku di indonesia ini, dan kebetulan dapat wawasan dari sebuah akun twitter  Batak_Com  , jadi, saya share kan buat teman-teman bloger sekalian sebagai penambah wawasan. Berikut ini  Sebutan/Panggilan kekerabatan di Batak Pakpak 1.Daholi = Pria,   2.Daberru = Wanita,   3.Empung Daholi=Kakek   4.Empung Daberru = Nenek,   5.Nange=Ibu kandung,   6.Bapa=Ayah kandung,   7.Kaka=Kakak   8.Anggi=Adik     9.Turang=Panggilan umum untuk saudara/I yang belum saling mengerti silsilah marganya.   10.Impal=Panggilan untuk wanita/pria dimana secara adat merupakan calon jodohnya (Pariban)   11.Silih = Panggilan si suami untuk saudara laki-laki / satu marga dengan si istri   12.silih=Panggilan dari orang tua laki-laki si suami pada orang tua laki-laki si istri demikian juga            sebaliknya   13.Silih=Panggilan anak laki-laki pada anak laki-laki dari puhun dan sebaliknya.   14.Eda = Panggilan si istri untuk saudara wanita/satu