Langsung ke konten utama

G.A.T



Jadi ceritanya hari ini (sewaktu aku menulisnya) aku sama adek aku yang cowok sebut saja namanya Gonel maen badminton di bawah ladang sawit. (coba bayangin gimana tuh posisinya :D) maksudnya di bawah pohon sawit (orang). Iya, sawitnya punya wong liyo udhuk punyakku. :D men kono.

Jadi, maen punya maen, bolanya nyangkut di dahan sawitnya. Tinggiiiii xxx. Gimana ngambilnya?? Yaudah, dilemparinlah ke arah bolanya itu pake sendal yang kami pake. Eh,,, malah sendalnya ikutan nyangkut. Waduh Gusti. Sendal murah-murah memang.... Tapi kalo nggak nampak sama si Bos, bisa kenak seneni awakku. -_-"

Mikir lagi... Twink (keluar lampu pijar dari kepala)
Ooo.. Pake gala aja di sogrokkan! Sappp! Eh,, galanya kependekan. Nggak nyampe. Gimana nih??
Twinkk!! (keluar lagi lampu pijarnya)
"Gendong Nel!" (meskipun aku Kakakan tapi badan dia lebih gedek, lagian dia kan cowok masa' aku yang gendong" #evilLaugh
Setelah digendong, ternyata galanya tetap nggak nyampe ke bolanya. Yaudah lah palak awak, awak lemparkan aja lah semoga tepat. Tus! Plak!! Jatoh juga tuh sendal tapi bolanya anteng aja di atas. Sekali lagi. Tus!! Nggak jatoh juga! Tuss! Tus! Tus! Heh.he..he.h  <<--- ngos-ngosan="" span="" suara="">
Tus!Tus!!!! Heh..heh.heh.....
Capek kali gara-gara itu aja. :D/

Yasudahlah. Mungkin emang bolanya udah lupa sama kulitnya (kacang Mbak... Kacang!) (Oke fans, oke). Intinya dia (bola) nggak mau pulang. Kami ikhlasin aja deh. Senja maghrib sudah memanggil kami pulang.

Sampe di rumah niatnya mau langsug mandi tapi waktu sampai di kamar mandi akunya heran. Kok sabunnya cantik kali. Beda dari yang lain. For the first time in forever aku liat sabunnya. Akhirnya untuk tidak memperpanjang rasa penasaranku, langsung aja si Gonel aku wawancarai. Berikut wawancaranya:

Aku
"Nel, sabunnya kok kayak gini?"
Gonel
"Kayak mana rupanya?"
Aku
"Ini, warna warni. Merah, kuning, coklat, biru. Tinggal ijonya gak ada."
Gonel
"Oh,, baru tau kau? Itu namanya sabun GeATe"
Aku
"Sabun apa itu? Baru denger"
Gonel
"Sabunnya itu keluaran dari perusahaan-perusahaan terkenal itu. Mau merk apapun ada. Masa' nggak tau sih? G.A.T : Gak Abis Tempel-tempel" "WAKAKAKAKAKAWK
Aku
"Ah, Kimbek !" -_-"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cemewew, Wakadobret, Wakacipuy

Bahasa adalah sesuatu yang indah, yang bisa menyampaikan perasaan heart to heart dengan untaian manis. Sebagai seseorang yang suka menulis, aku adalah pencinta kata. KBBI tentunya tidak jauh-jauh dari aku. Ahahaha... Seorang teman mengajakku berbicara di sela perkuliahan waktu lalu. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakannya padaku tanpa begitu mengerti maksud dari ucapannya. kau sekarang sedang cemewew kan,? berarti kalian wakarapet. lalu kalian wakadobol, nah nanti nggk lama lagi kau sama dia bakal wakadobret. nah akibat dari wakadobret tersebut maka kau akan mengalami yang namanya wakacipuy. Udah, wakacipuy ajalah kau. nggak yakin aku, kau cemewew. haha..nggak ngerti? Haaha pasti nggak ngerti. Makanya nonton NET TV mamen.... Dengan muka yang masih bingung, hatiku berbisik Gimana ceritanya nonton TV? lah, TV aja nggak punya. walah.. wakadubrak! Esoknya, istilah-istilah itu semakin membooming karena dia mempresentasikannya saat presentasi materi di depan kelas. Akhirn

Tahap-tahap dalam proses belajar menurut Albert Bandura

Note :  Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.             Menurut bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar (yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model) terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :       Tahap perhatian ( attentional phase) .   Tahap penyimpanan dalam ingatan ( retention phase )       Tahap reproduksi ( reproduction phase )       Tahap motivasi ( motivation phase ) Tahap-tahap di atas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan penampilan atau kinerja (performance) tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly  & McCormic (1995:217-218) menguraikan tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibaw

Panggilan Keakraban di Batak PakPak

Berhubung saya suka mempelajari suku-suku di indonesia ini, dan kebetulan dapat wawasan dari sebuah akun twitter  Batak_Com  , jadi, saya share kan buat teman-teman bloger sekalian sebagai penambah wawasan. Berikut ini  Sebutan/Panggilan kekerabatan di Batak Pakpak 1.Daholi = Pria,   2.Daberru = Wanita,   3.Empung Daholi=Kakek   4.Empung Daberru = Nenek,   5.Nange=Ibu kandung,   6.Bapa=Ayah kandung,   7.Kaka=Kakak   8.Anggi=Adik     9.Turang=Panggilan umum untuk saudara/I yang belum saling mengerti silsilah marganya.   10.Impal=Panggilan untuk wanita/pria dimana secara adat merupakan calon jodohnya (Pariban)   11.Silih = Panggilan si suami untuk saudara laki-laki / satu marga dengan si istri   12.silih=Panggilan dari orang tua laki-laki si suami pada orang tua laki-laki si istri demikian juga            sebaliknya   13.Silih=Panggilan anak laki-laki pada anak laki-laki dari puhun dan sebaliknya.   14.Eda = Panggilan si istri untuk saudara wanita/satu