Semalam jumpa sama kawan di fisika. Sewaktu berpapasan kita berdua mengambil sesaat berhenti saling melihat untuk mengungkapkan sesuatu. Tapi setelah sesaat waktu itu berlalu, satupun dari kami tidak mengucapkan apapun yang sebelumnya ada dalam pikiran.
Aku sendiri ingin mengajaknya bergabung denganku dibimbingan. Tapi, aku pikir mungkin ini bukanlah pekerjaan yang tepat untuknya. Aku takut nanti dia kecewa. Aku belum ada apa-apanya. Semua masih memulai dari dasar. Jika waktunya sudah tepat. Pikirku.
Aku merenungkan ini. Waktu itu aku juga pernah bertemu dengan teman yang sudah bekerja lalu aku menawarkan diri untuk diikutkan dalam pekerjaannya di pabrik roti. Dia malah bilang "Nggak lah Nov, kerjaan kayak gini nggak layak untukmu." Aku terdiam mendengar ucapannya. Apa aku yang terlalu rendah sehingga tidak layak bekerja seperti dia atau aku terlalu tinggi? Jika ditanya padaku aku akan suka bekerja ditempat pembuatan makanan seperti itu, yah, setidaknya mencicipi sedikit roti-roti yang soteran. Haha.. Aku pun tidak ambil pusing akan hal itu. Kalau memang rejeki kerjaan yang lain juga pasti dapat.
Terakhir dengan melihat kejadian yang semalam, mungkin perasaan seperti itu juga yang dialami temanku yang kemarin itu. Semakin bertambah usia semakin banyak warna yang ikut serta.
Masalah pekerjaan. Aku berkesimpulan seperti ini. Sekecil apapun sebuah pekerjaan jangan pernah memandang dari honornya atau dari fisiknya semata. Semua pekerjaan akan menghasilkan gaji besar sesuai dengan kualitas yang kita berikan. Jadi nggak usah takut dengan masalah gaji. Tunjukkan dulu kualitas kita maka bayaran yang lebih layak akan menyusul.
Aku sendiri ingin mengajaknya bergabung denganku dibimbingan. Tapi, aku pikir mungkin ini bukanlah pekerjaan yang tepat untuknya. Aku takut nanti dia kecewa. Aku belum ada apa-apanya. Semua masih memulai dari dasar. Jika waktunya sudah tepat. Pikirku.
Aku merenungkan ini. Waktu itu aku juga pernah bertemu dengan teman yang sudah bekerja lalu aku menawarkan diri untuk diikutkan dalam pekerjaannya di pabrik roti. Dia malah bilang "Nggak lah Nov, kerjaan kayak gini nggak layak untukmu." Aku terdiam mendengar ucapannya. Apa aku yang terlalu rendah sehingga tidak layak bekerja seperti dia atau aku terlalu tinggi? Jika ditanya padaku aku akan suka bekerja ditempat pembuatan makanan seperti itu, yah, setidaknya mencicipi sedikit roti-roti yang soteran. Haha.. Aku pun tidak ambil pusing akan hal itu. Kalau memang rejeki kerjaan yang lain juga pasti dapat.
Terakhir dengan melihat kejadian yang semalam, mungkin perasaan seperti itu juga yang dialami temanku yang kemarin itu. Semakin bertambah usia semakin banyak warna yang ikut serta.
Masalah pekerjaan. Aku berkesimpulan seperti ini. Sekecil apapun sebuah pekerjaan jangan pernah memandang dari honornya atau dari fisiknya semata. Semua pekerjaan akan menghasilkan gaji besar sesuai dengan kualitas yang kita berikan. Jadi nggak usah takut dengan masalah gaji. Tunjukkan dulu kualitas kita maka bayaran yang lebih layak akan menyusul.
Komentar
Posting Komentar
Jangan jadi silent reader. Tinggalkan jejakmu di sini ya.. :)