Akhirnya kurasakan, lebih tepatnya benar-benar kurasakan ungkapan yang selalu menggaung di telingaku. Gak terasa waktu berlalu. Iya, ungkapan itu. Beberapa bulan terakhir ini aku seolah menjadi pengamat waktu. Mencoba memahami apa yang sedang terjadi. Sesekali ingin kuberlari membela hati nurani. Kau tahu? Hidup tidak selalu sejalan dengan hati nurani. Adakalanya kau harus mengabaikan hati nuranimu untuk melewati perjalanan waktu yang kejam ini jika tidak ingin terlindas olehnya.
Selalu saja aku mencoba menjadi pahlawan hati nurani. Tapi sepertinya memang dunia tidak pernah memberi tempat untuk suara hati nurani pribadi. Apa yang bisa dilakukan seorang anak manusia yang masih belia dalam hal perjalanan waktu yang berulangkali selalu mengabaikan pejalan yang tak mampu mengikutinya?
Kau tahu? Hidup tak selalu sejujur hatimu. Bahkan mulut sendiri menjadi pencetus utamanya. Ah, apa yang bisa kulakukan?
Komentar
Posting Komentar
Jangan jadi silent reader. Tinggalkan jejakmu di sini ya.. :)