Langsung ke konten utama

Bahagiakan Orang Tuamu Sebelum Terlambat


Inilah kisah yang kudengar sewaktu aku bimbingan buat persiapan SNMPTN ’12. Kisah ini adalah pengalaman kakak alumniku di bimbingan. sungguh, aku sangat terharu setelah mendengar ceritanya
(cerita dari sudut pandang orang pertama) Mari simak ceritanya.

Awalnya aku tidak pernah memikirkan untuk kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN). Aku mau kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta saja. Tapi karena ibuku selalu mendesakku dan berharharap aku ikut bimbingan agar lulus di PTN, aku hanya menurutinya saja.
Berbulan-nulan kuikuti bimbingan. Tapi, sungguh!! Tak pernah ada hatiku untuk belajar. Tak ada kesungguhan sedikitpun. Tentor menjelaskan aku hanya bermain dan membuat ribut. ‘gak lulus di PTN kan bisa kuliah di PTS. Santai dan bermain. Begitulah setiap harinya. Datang, duduk, pulang. Tidak ada singgah ilmu itu di otakku. Yah.. aku tidak peduli…
***
Akhirnya tiba aku menerima hasil pengumuman SNMPTN. Kubuka websitenya. “maaf anda gagal”. Hah.. santai saja. Tanpa beban, aku pulang kekampung halamanku. Ku masuki rumah dan ku lihat ibu menyambutku dengan tidak sabar mendengar hasil ujianku.
“bagaimana hasilnya nak?”
“Ah,, kalah aku bu, nanti aku kuliah di PTS aja ya Bu…”
dengan entengnya aku menjawab pertanyaan itu. Nggak beban. Ibu hanya terdiam dan tak melanjutkan pertanyaan. Aku pergi keluar rumah bermain sepak bola dengan anak-anak tetangga.
***
Suatu malam, aku mendengar suara sayup-sayup di dalam kamar. Aku penasaran. Ternyata itu adalah suara ibu.
“Anakku.. anakku yang kusayang , kenapa kau sia-siakan harapan ibu. Kenapa semudah itu kau memberi jawab kegagalanmu itu pada ibu. Ibu berharap kau menjadi anak yang sukses dan…”
Aku langsung berlalu pergi. Gak sanggup aku mendengar kelanjutan dari ucapan ibu yang selanjutnya. Terbesit rasa menyesal dalam hatiku.

beberapa bulan kemudian, ibu dilarikan ke rumah sakit. Aku nggak tahu apa penyakit yang diderita ibu. Yang aku tahu selama ini ibu sehat selalu. Aku diberitahu dokter, bahwa umur ibu tidak akan lama lagi. Mendengar itu, jantungku serasa berhenti berdetak. Keringat jagung tiba-tiba mengalir membasahi tubuhku. Aku gemetar. Aku terpaku dalam kebisuan. Aku belum sempat membahagiakan ibu dengan prestasiku selama ini. Jika ibu pergi, apa lagi gunanya aku hidup? Nggak … pokoknya ibu harus sembuh… dokter pasti berbohong…
Aku berlari menuju kamar ibu, aku memeluknya erat.
“ibu, kenapa ibu tidak pernah bilang kalau ibu punya penyakit separah ini? Apa yang bisa membuatmu sembuh ibu?”
“kau mau ibu sembuh nak?”
“ya bu tentu..”
“lulus lah kau di PTN nak,,”
“iya bu… aku akan bersungguh-sungguh…”
***
Aku pun serius belajar agar aku bisa membuat ibu sembuh. Tibalah ujian bagiku sekali lagi. Aku berhasil. Aku lulus. Aku lulus PTN. Berarti ibu akan sembuh, pikirku sesuai janji ibu, jika aku lulus, ibu akan sembuh. Aku pun bergegas pulang ke kampung halamanku. Tapi, tahukah kau apa yang kutemui ketika aku tiba dirumah? Isak tangis! Semua berkabung di samping jasad ibuku yang telah meninggal.  Badanku gemetar. Keringat dingin mengucur. Jantungku tak karuan. Kupeluk ibu  dengan tangisanku yang tak henti. Aku menangis histeris. Kurasakan tubuh iu yang sudah dingin, diam tidak bergerak. Tidak ada degup jantungnya.
“ibu bilang, ibu akan sembuh jika aku lulus? Sekarang aku sudah lulus, dan ibu malah pergi?! Apalah gunanya kelulusan ini ibu?”

***

Penyesalan selalu datang terlambat. Lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan sekarang. Jangan tunggu sampai besok. Hilangkan prinsip “nantikan bisa…” Give the best you can do!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cemewew, Wakadobret, Wakacipuy

Bahasa adalah sesuatu yang indah, yang bisa menyampaikan perasaan heart to heart dengan untaian manis. Sebagai seseorang yang suka menulis, aku adalah pencinta kata. KBBI tentunya tidak jauh-jauh dari aku. Ahahaha... Seorang teman mengajakku berbicara di sela perkuliahan waktu lalu. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakannya padaku tanpa begitu mengerti maksud dari ucapannya. kau sekarang sedang cemewew kan,? berarti kalian wakarapet. lalu kalian wakadobol, nah nanti nggk lama lagi kau sama dia bakal wakadobret. nah akibat dari wakadobret tersebut maka kau akan mengalami yang namanya wakacipuy. Udah, wakacipuy ajalah kau. nggak yakin aku, kau cemewew. haha..nggak ngerti? Haaha pasti nggak ngerti. Makanya nonton NET TV mamen.... Dengan muka yang masih bingung, hatiku berbisik Gimana ceritanya nonton TV? lah, TV aja nggak punya. walah.. wakadubrak! Esoknya, istilah-istilah itu semakin membooming karena dia mempresentasikannya saat presentasi materi di depan kelas. Akhirn

Tahap-tahap dalam proses belajar menurut Albert Bandura

Note :  Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.             Menurut bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar (yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model) terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :       Tahap perhatian ( attentional phase) .   Tahap penyimpanan dalam ingatan ( retention phase )       Tahap reproduksi ( reproduction phase )       Tahap motivasi ( motivation phase ) Tahap-tahap di atas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan penampilan atau kinerja (performance) tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly  & McCormic (1995:217-218) menguraikan tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibaw

Panggilan Keakraban di Batak PakPak

Berhubung saya suka mempelajari suku-suku di indonesia ini, dan kebetulan dapat wawasan dari sebuah akun twitter  Batak_Com  , jadi, saya share kan buat teman-teman bloger sekalian sebagai penambah wawasan. Berikut ini  Sebutan/Panggilan kekerabatan di Batak Pakpak 1.Daholi = Pria,   2.Daberru = Wanita,   3.Empung Daholi=Kakek   4.Empung Daberru = Nenek,   5.Nange=Ibu kandung,   6.Bapa=Ayah kandung,   7.Kaka=Kakak   8.Anggi=Adik     9.Turang=Panggilan umum untuk saudara/I yang belum saling mengerti silsilah marganya.   10.Impal=Panggilan untuk wanita/pria dimana secara adat merupakan calon jodohnya (Pariban)   11.Silih = Panggilan si suami untuk saudara laki-laki / satu marga dengan si istri   12.silih=Panggilan dari orang tua laki-laki si suami pada orang tua laki-laki si istri demikian juga            sebaliknya   13.Silih=Panggilan anak laki-laki pada anak laki-laki dari puhun dan sebaliknya.   14.Eda = Panggilan si istri untuk saudara wanita/satu