Langsung ke konten utama

(yang aku pikirkan) Jangan Bandingkan Aku

Entri ini terinspirasi dari sebuah status teman di jejaring sosialnya...

Berikut ini adalah bunyi dari statusnya
 “please deh,, paling males kalo disbanding-bandingin sama orang lain. Aku ya aku. Dia ya dia. Emangnya salah kalo jadi diri sendiri…??!”
Apa kalian juga sering berpikir begitu sobat?
yah, jujur sajalah saya sendiri juga pernah berpikir seperti itu.
siapa sih yang suka disbanding-bandingkan dengan orang lain?
emangnya gak bisa nerima gue apa adanya gitu?
emangnya dia lebih baik dari gue gitu?
#halah…
oke cukup!
that’s enough to complain
Jadi gini ni sob, memang bener, gak enak rasanya dibanding2kan dengan orang lain. Aku ya aku dan aku adalah aku bukan dia. Tapi coba deh mikir ke positifnya aja.
jika kita dibandingkan, pasti kita dibandingkan dengan yang lebih baik kan? (walaupun mungkin itu menurut orang yang membandingkan)
nah, berarti diri kita yang sekarang itu memang belum lebih baik. Masih banyak kekurangan. Jadi gak ada salahnya setelah kita mendengar perbandingan kita dengan dia yang sedang dibandingkan dengan kita, kita cari apa yang kurang dari diri kita dan apa yang perlu ditambahkan pada diri kita sehingga kita bias menjadi pribadi yang lebih baik. Bias jadi kita menjadi pembanding, bukan yang dibandingkan.
“tapi aku mau jadi diriku sendiri…”
oke, sekarang emangnya mau jadi seseorang yang mempunyai kualitas diri yang masih kurang? Yah bisa dibilang pas-pasan?
ayolah.. rubah pendirian2 yang kolot kaku menjadi lebih fleksibel menerima perrubahan yang lebih baik. J
“tapi aku bisa jadi lebih baik dari dia dengan caraku sendiri…”
okeh.. dengan kualitasmu yang sekarang ini? Setidaknnya seimbangkan dulu, baru lampaui.
 untuk jadi pribadi sukses butuh anak tangga perubahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cemewew, Wakadobret, Wakacipuy

Bahasa adalah sesuatu yang indah, yang bisa menyampaikan perasaan heart to heart dengan untaian manis. Sebagai seseorang yang suka menulis, aku adalah pencinta kata. KBBI tentunya tidak jauh-jauh dari aku. Ahahaha... Seorang teman mengajakku berbicara di sela perkuliahan waktu lalu. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakannya padaku tanpa begitu mengerti maksud dari ucapannya. kau sekarang sedang cemewew kan,? berarti kalian wakarapet. lalu kalian wakadobol, nah nanti nggk lama lagi kau sama dia bakal wakadobret. nah akibat dari wakadobret tersebut maka kau akan mengalami yang namanya wakacipuy. Udah, wakacipuy ajalah kau. nggak yakin aku, kau cemewew. haha..nggak ngerti? Haaha pasti nggak ngerti. Makanya nonton NET TV mamen.... Dengan muka yang masih bingung, hatiku berbisik Gimana ceritanya nonton TV? lah, TV aja nggak punya. walah.. wakadubrak! Esoknya, istilah-istilah itu semakin membooming karena dia mempresentasikannya saat presentasi materi di depan kelas. Akhirn

Tahap-tahap dalam proses belajar menurut Albert Bandura

Note :  Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.             Menurut bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar (yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model) terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :       Tahap perhatian ( attentional phase) .   Tahap penyimpanan dalam ingatan ( retention phase )       Tahap reproduksi ( reproduction phase )       Tahap motivasi ( motivation phase ) Tahap-tahap di atas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan penampilan atau kinerja (performance) tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly  & McCormic (1995:217-218) menguraikan tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibaw

Panggilan Keakraban di Batak PakPak

Berhubung saya suka mempelajari suku-suku di indonesia ini, dan kebetulan dapat wawasan dari sebuah akun twitter  Batak_Com  , jadi, saya share kan buat teman-teman bloger sekalian sebagai penambah wawasan. Berikut ini  Sebutan/Panggilan kekerabatan di Batak Pakpak 1.Daholi = Pria,   2.Daberru = Wanita,   3.Empung Daholi=Kakek   4.Empung Daberru = Nenek,   5.Nange=Ibu kandung,   6.Bapa=Ayah kandung,   7.Kaka=Kakak   8.Anggi=Adik     9.Turang=Panggilan umum untuk saudara/I yang belum saling mengerti silsilah marganya.   10.Impal=Panggilan untuk wanita/pria dimana secara adat merupakan calon jodohnya (Pariban)   11.Silih = Panggilan si suami untuk saudara laki-laki / satu marga dengan si istri   12.silih=Panggilan dari orang tua laki-laki si suami pada orang tua laki-laki si istri demikian juga            sebaliknya   13.Silih=Panggilan anak laki-laki pada anak laki-laki dari puhun dan sebaliknya.   14.Eda = Panggilan si istri untuk saudara wanita/satu