Langsung ke konten utama

(yang aku pikirkan) Tentang EGO

Sejenak terdiam dalam lantunan sinar sunset  di depan pintu kamar ini yang perlahan namun pasti akan segera kembali ke peraduannya di ufuk sana. Dan kutuliskan semua ini.


Bermula dari EGO.
Ego sudah memang menjadi bagian dari diri manusia itu sendiri. Namun ego punya kadar berbeda pada setiap diri manusia. sampai saat ini diumurku yang bahkan belum genap 19 tahun, aku menyadari ada beberapa ego yang kujumpai dari banyak orang yang pernah aku kenal.

akuuAda ego yang muncul dan bertambah semakin tinggi, ketika seseorang itu memiliki sebuah ambisi untuk suatu impian. Jabatan, prestise, ataupun prestasi. tidak peduli jika akhirnya nanti banyak orang yang menyadari keegoannya tersebut. Apakah aku seorang yang ego juga? aku jawab ya, karena alasan kemanusian. Tapi aku sudah menyadari efek keegoanku sejak bangku sekolah. Perlahan kuhilangkan sifat itu.

Lalu apa ego itu hilang sepenuhnya? Tidak.
Ada ego yang muncul untuk mempertahankan hidup. Contohnya? contoh kecilnya saja. Saat uangmu yang tersisa hanya cukup untuk makanmu hari itu. berdasarkan sifat egomu kau tidak akan memberikan atau meminjamkan uangmu itu pada orang lain. Manusiawi. Orang lain akan maklum. Tapi ada beberapa orang yang sifat egoisnya itu tidak ter-asah dengan baik mampu mengendalikan keegoisannya. Istilahnya kalau waktu aku belajar PPKN zaman aku SD dulu 'mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi'. (aku pikir sudah sangat jarang manusia yang masih memegang teguh prinsip ini). orang seperti ini umumnya punya tenggang rasa yang cukup tinggi. kalau aku bilang sih, manusia berhati malaikat. kalau Iwan Fals yang bilang, jadi 'manusia setengah dewa'.

hufth...
Sejenak kulupakan kekesalanku ini. Tentang ego ini.
Yang kusimpulkan dari pengalamanku ini
Manusia, seegois apapun tetap makhluk sosial, dimana makhluk sosial punya arti makhluk yang selalu membutuhkan orang lain. Membutuhkan orang lain bukan berarti habis manis sepah dibuang. Apakah era ini sudah separah itu? menjadikan orang lain sebagai batu pijakan saja? Apa tega 'memijak' orang yang sudah pernah membantu kita? Ingatlah sekecil apapun jasa orang-orang yang ada disekitarmu. walaupun itu hanya sebentuk lengkungan senyum di bibirnya. tidak ada yang pernah sia-sia. Hargailah.
Aku hanya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Aku tulis ini agar suatu saat ketika aku 'terhilang' dari diriku sendiri, aku bisa membacanya ulang. Mengembalikan aku yang hilang. Aku teringat kembali prinsipku yang dulu jangan pernah membiarkan orang ataupun keadaan mempengaruhi tindakanku untuk berbuat baik dan menjadi pribadi yang lebih baik dari hari yang lalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cemewew, Wakadobret, Wakacipuy

Bahasa adalah sesuatu yang indah, yang bisa menyampaikan perasaan heart to heart dengan untaian manis. Sebagai seseorang yang suka menulis, aku adalah pencinta kata. KBBI tentunya tidak jauh-jauh dari aku. Ahahaha... Seorang teman mengajakku berbicara di sela perkuliahan waktu lalu. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakannya padaku tanpa begitu mengerti maksud dari ucapannya. kau sekarang sedang cemewew kan,? berarti kalian wakarapet. lalu kalian wakadobol, nah nanti nggk lama lagi kau sama dia bakal wakadobret. nah akibat dari wakadobret tersebut maka kau akan mengalami yang namanya wakacipuy. Udah, wakacipuy ajalah kau. nggak yakin aku, kau cemewew. haha..nggak ngerti? Haaha pasti nggak ngerti. Makanya nonton NET TV mamen.... Dengan muka yang masih bingung, hatiku berbisik Gimana ceritanya nonton TV? lah, TV aja nggak punya. walah.. wakadubrak! Esoknya, istilah-istilah itu semakin membooming karena dia mempresentasikannya saat presentasi materi di depan kelas. Akhirn

Tahap-tahap dalam proses belajar menurut Albert Bandura

Note :  Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.             Menurut bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar (yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model) terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :       Tahap perhatian ( attentional phase) .   Tahap penyimpanan dalam ingatan ( retention phase )       Tahap reproduksi ( reproduction phase )       Tahap motivasi ( motivation phase ) Tahap-tahap di atas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan penampilan atau kinerja (performance) tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly  & McCormic (1995:217-218) menguraikan tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibaw

Panggilan Keakraban di Batak PakPak

Berhubung saya suka mempelajari suku-suku di indonesia ini, dan kebetulan dapat wawasan dari sebuah akun twitter  Batak_Com  , jadi, saya share kan buat teman-teman bloger sekalian sebagai penambah wawasan. Berikut ini  Sebutan/Panggilan kekerabatan di Batak Pakpak 1.Daholi = Pria,   2.Daberru = Wanita,   3.Empung Daholi=Kakek   4.Empung Daberru = Nenek,   5.Nange=Ibu kandung,   6.Bapa=Ayah kandung,   7.Kaka=Kakak   8.Anggi=Adik     9.Turang=Panggilan umum untuk saudara/I yang belum saling mengerti silsilah marganya.   10.Impal=Panggilan untuk wanita/pria dimana secara adat merupakan calon jodohnya (Pariban)   11.Silih = Panggilan si suami untuk saudara laki-laki / satu marga dengan si istri   12.silih=Panggilan dari orang tua laki-laki si suami pada orang tua laki-laki si istri demikian juga            sebaliknya   13.Silih=Panggilan anak laki-laki pada anak laki-laki dari puhun dan sebaliknya.   14.Eda = Panggilan si istri untuk saudara wanita/satu