Langsung ke konten utama

Makan-Makan

Ini masalah tentang makan dan makanan!

Biasanya untuk merayakan apaa gitu pilihannya kalo nggak jalan-jalan pasti makan-makan.
Aku pribadi paling nggak suka kalau lagi asik menikmati makanan diganggu. Anti banget deh..
Karena, ada waktunya aku akan berbagi makananku.
Hahaahaa... kalau punya hoby makan ya gini. Tapi, makanan favorit aku itu adalah kuliner khas Indonesia dan ini camilan yang paling seger dan paling sehat. Coba tebak..... :D

RUJAK!!
Sumpah,,, aku doyan banget sama ni camilan :D

Oke,, jadi ini kejadian yang sudah lama dan berulang kali berlangsung.

Ada teman aku yang bawa makanan untuk dimakan rame-rame. Alasannya sih, karena waktu itu adalah hari spesial dia. Biasa lah,,, happy aniversary sama doi nya.
Nah,,, setelah makanan disodorin sama dia, langsung aja nih kami sikat. Kalo orang lain liat mungkin mereka akan berargumen "gak pernah makan, kasian anak kost ini bah..." atau beberapa yang sebenarnya pengen nikmati berkomentar sinis "kayak yang di pasal 34 ayat 1 kalian we." dan tidak ketinggalan tangannya ikut berebut. #malu-malu_kucing Tapi itu lah yang membuat kebersamaan itu jadi semakin rame. ^_^

Nah,, di tengah keriuhan kami berebut makanan, ada satu teman kami yang sok-sok jaim (mungkin) enggan untuk mengambil makanan.
"Ini ambil aja,,, ramekan... ramekan... "
"emm,, nggak lah,,,"
"eh,, jangan gitulah, kayak nggak menghargai kali kau, namanya makan bersama ya seru-seruan lah"
"iya,, nggak apa-apa. habiskan kalian lah" #muka_eneg

Semuanya diam sambil memandang ke arah teman ku yang satu itu. Sejenak hening. Lalu kami lanjutkan kesenangan yang tertunda.

Yah,, kalo dari aku sendiri sih, kurang setuju dengan sikapnya itu.
Kasian juga liat kawan yang lagi ngerayain hari bahagianya jadi sedikit kecewa. Merasa nggak dihargai gitu.
Intinya, kita nikmati lah kebersamaan kita sama kawan-kawan. Jangan pendam-pendam dan jangan jaim-jaim kebangetan. Nikmati ajalah...

:)

Komentar

  1. Benar, kalau ditawari makanan oleh teman sebaiknya jangan menolak.
    Gk masalah cuma makan dikit yang penting ada niat untuk menghargai pemberian tersebut.

    BalasHapus
  2. yups :) penghargaan kita itu

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan jadi silent reader. Tinggalkan jejakmu di sini ya.. :)

Postingan populer dari blog ini

Cemewew, Wakadobret, Wakacipuy

Bahasa adalah sesuatu yang indah, yang bisa menyampaikan perasaan heart to heart dengan untaian manis. Sebagai seseorang yang suka menulis, aku adalah pencinta kata. KBBI tentunya tidak jauh-jauh dari aku. Ahahaha... Seorang teman mengajakku berbicara di sela perkuliahan waktu lalu. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakannya padaku tanpa begitu mengerti maksud dari ucapannya. kau sekarang sedang cemewew kan,? berarti kalian wakarapet. lalu kalian wakadobol, nah nanti nggk lama lagi kau sama dia bakal wakadobret. nah akibat dari wakadobret tersebut maka kau akan mengalami yang namanya wakacipuy. Udah, wakacipuy ajalah kau. nggak yakin aku, kau cemewew. haha..nggak ngerti? Haaha pasti nggak ngerti. Makanya nonton NET TV mamen.... Dengan muka yang masih bingung, hatiku berbisik Gimana ceritanya nonton TV? lah, TV aja nggak punya. walah.. wakadubrak! Esoknya, istilah-istilah itu semakin membooming karena dia mempresentasikannya saat presentasi materi di depan kelas. Akhirn

Tahap-tahap dalam proses belajar menurut Albert Bandura

Note :  Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.             Menurut bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar (yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model) terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :       Tahap perhatian ( attentional phase) .   Tahap penyimpanan dalam ingatan ( retention phase )       Tahap reproduksi ( reproduction phase )       Tahap motivasi ( motivation phase ) Tahap-tahap di atas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan penampilan atau kinerja (performance) tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly  & McCormic (1995:217-218) menguraikan tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibaw

Panggilan Keakraban di Batak PakPak

Berhubung saya suka mempelajari suku-suku di indonesia ini, dan kebetulan dapat wawasan dari sebuah akun twitter  Batak_Com  , jadi, saya share kan buat teman-teman bloger sekalian sebagai penambah wawasan. Berikut ini  Sebutan/Panggilan kekerabatan di Batak Pakpak 1.Daholi = Pria,   2.Daberru = Wanita,   3.Empung Daholi=Kakek   4.Empung Daberru = Nenek,   5.Nange=Ibu kandung,   6.Bapa=Ayah kandung,   7.Kaka=Kakak   8.Anggi=Adik     9.Turang=Panggilan umum untuk saudara/I yang belum saling mengerti silsilah marganya.   10.Impal=Panggilan untuk wanita/pria dimana secara adat merupakan calon jodohnya (Pariban)   11.Silih = Panggilan si suami untuk saudara laki-laki / satu marga dengan si istri   12.silih=Panggilan dari orang tua laki-laki si suami pada orang tua laki-laki si istri demikian juga            sebaliknya   13.Silih=Panggilan anak laki-laki pada anak laki-laki dari puhun dan sebaliknya.   14.Eda = Panggilan si istri untuk saudara wanita/satu