Langsung ke konten utama

Pernah Berjuang

Sudah. Sudah kudengar lagu yang kau dengung-dengungkan kemarin malam. Sampai saat inipun, kau masih mendengungkan perasaanmu dengan lagu. Dan bagusnya, semua lagu-lagu itu benar-benar menceritakan kisahmu. Kisah kita.
Aku sempat curiga kau anak band dan kecurigaanku ternyata benar. Kau sendiri yang menceritakannya kepadaku.

Aku pikir, lagu-lagu itu memang spesial. Nggak semua orang mengalami cerita dalam lagu itu. Kau. Kita. Menjadi salah satu dari kespesialan itu. Sampai saat ini, aku masih meyakini kespesialan cerita kita. Aku masih berharap di waktu yang berbeda nanti, di waktu yang cukup panjang itu kita bisa mengukir cerita kita lagi. Bersama.

Aku nggak tau akankah masih kudapati hati spesial yang hanya untukku itu di waktunya nanti. Maafkan aku membuatmu berjuang sangat lama dengan segala perasaan yang menyiksa ituBaik aku dan kamu, kita berdua tidak salah namun tidak sepenuhnya benar dengan keputusan-keputusan kita di waktu usang dulu.

Aku sudah memintamu untuk membuat cerita yang baru, walaupun permintaanku itu tidak sepenuhnya tulus. Maafku sudah jauh-jauh hari telah kuberi. Kumohon engkau pun memeberikan maaf itu untukku.

🎝Setidaknya diriku pernah berjuang
meski tak pernah ternilai dimatamu 🎝

Lirik itu sesungguhnya sudah ku jalani. 

🎝 Kau menyiksaku disini
dalam rasa bersalah yang kini membunuhku secara perlahan
Kau menghukum hati ini 🎝

Begitu juga dengan yang ini.

Kau tau? Kita sama-sama merasakan itu. Jangan kau pikir hanya dirimu saja.
Kita.
Kita sama-sama pernah berjuang.
Perjuangan hati.
Kau dan Aku.
Bersabarlah hati. Kau akan mendapatkan ketentramanmu nanti. Berjuanglah dalam penantian ini. Meski terluka tapi berusahalah untuk sembuh. Kumohon.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cemewew, Wakadobret, Wakacipuy

Bahasa adalah sesuatu yang indah, yang bisa menyampaikan perasaan heart to heart dengan untaian manis. Sebagai seseorang yang suka menulis, aku adalah pencinta kata. KBBI tentunya tidak jauh-jauh dari aku. Ahahaha... Seorang teman mengajakku berbicara di sela perkuliahan waktu lalu. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakannya padaku tanpa begitu mengerti maksud dari ucapannya. kau sekarang sedang cemewew kan,? berarti kalian wakarapet. lalu kalian wakadobol, nah nanti nggk lama lagi kau sama dia bakal wakadobret. nah akibat dari wakadobret tersebut maka kau akan mengalami yang namanya wakacipuy. Udah, wakacipuy ajalah kau. nggak yakin aku, kau cemewew. haha..nggak ngerti? Haaha pasti nggak ngerti. Makanya nonton NET TV mamen.... Dengan muka yang masih bingung, hatiku berbisik Gimana ceritanya nonton TV? lah, TV aja nggak punya. walah.. wakadubrak! Esoknya, istilah-istilah itu semakin membooming karena dia mempresentasikannya saat presentasi materi di depan kelas. Akhirn

Tahap-tahap dalam proses belajar menurut Albert Bandura

Note :  Ini catatan aku waktu tadi diperpus. Aku takut hilang kayak file-file PPD aku barusan. :'( Jadi aku posting aja.             Menurut bandura (1977), seorang behavioris moderat penemu teori social learning / observational learning, setiap proses belajar (yang dalam hal ini terutama dalam belajar sosial dengan menggunakan model) terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :       Tahap perhatian ( attentional phase) .   Tahap penyimpanan dalam ingatan ( retention phase )       Tahap reproduksi ( reproduction phase )       Tahap motivasi ( motivation phase ) Tahap-tahap di atas berawal dari adanya peristiwa stimulus atau sajian perilaku model dan berakhir dengan penampilan atau kinerja (performance) tertentu sebagai hasil/perolehan belajar seorang siswa. Dalam bukunya sosial learning Theory, Albert Bandura sebagaimana dikutip oleh Pressly  & McCormic (1995:217-218) menguraikan tahapan-tahapan tersebut kurang lebih seperti yang dipaparkan dibaw

Panggilan Keakraban di Batak PakPak

Berhubung saya suka mempelajari suku-suku di indonesia ini, dan kebetulan dapat wawasan dari sebuah akun twitter  Batak_Com  , jadi, saya share kan buat teman-teman bloger sekalian sebagai penambah wawasan. Berikut ini  Sebutan/Panggilan kekerabatan di Batak Pakpak 1.Daholi = Pria,   2.Daberru = Wanita,   3.Empung Daholi=Kakek   4.Empung Daberru = Nenek,   5.Nange=Ibu kandung,   6.Bapa=Ayah kandung,   7.Kaka=Kakak   8.Anggi=Adik     9.Turang=Panggilan umum untuk saudara/I yang belum saling mengerti silsilah marganya.   10.Impal=Panggilan untuk wanita/pria dimana secara adat merupakan calon jodohnya (Pariban)   11.Silih = Panggilan si suami untuk saudara laki-laki / satu marga dengan si istri   12.silih=Panggilan dari orang tua laki-laki si suami pada orang tua laki-laki si istri demikian juga            sebaliknya   13.Silih=Panggilan anak laki-laki pada anak laki-laki dari puhun dan sebaliknya.   14.Eda = Panggilan si istri untuk saudara wanita/satu