Dalam suatu perjalanan, kereta api
memperlambat lajunya dan berhenti di suatu stasiun. Naiklah seorang ibu
dengan dua anaknya yang masih kecil ke dalam salah satu gerbong.
Penumpang cukup padat. Beruntung sang ibu dan kedua anaknya mendapatkan tempat duduk. Awalnya kedua anak kecil itu duduk tenang. Tak lama kemudian, mereka mulai berlarian sambil berteriak-teriak.
Mereka juga naik ke tempat dud
Penumpang cukup padat. Beruntung sang ibu dan kedua anaknya mendapatkan tempat duduk. Awalnya kedua anak kecil itu duduk tenang. Tak lama kemudian, mereka mulai berlarian sambil berteriak-teriak.
Mereka juga naik ke tempat dud
uk, menarik bacaan para penumpang. Keduanya membuat suasana gerbong jadi gaduh dan tidak nyaman.
Setelah cukup lama menahan diri, seorang bapak yang duduk di sebelah sang ibu menegur, “Kenapa Anda membiarkan saja kedua anak Anda membuat ribut dan mengganggu seisi gerbong?”
Seakan baru tersadar, sang ibu menjawab perlahan, “Saya masih bingung bagaimana menjelaskan kepada mereka saat nanti kami sampai di Rumah Sakit untuk menjemput jenazah ayahnya.”
Ternyata sang ibu mendapat berita bahwa suaminya sudah meninggal di Rumah Sakit karena kecelakaan. Dia dan anak-anaknya sekarang dalam perjalanan ke Rumah Sakit.
Seketika si bapak yang bertanya terdiam. Segera dari mulut ke kuping tersebar informasi tersebut dan semua penumpang yang tadinya merasa terganggu, berganti iba dan simpati.
Alih-alih kesal dan mau marah kepada anak-anak yang bikin gaduh dan ibunya yang terlihat cuek, sebagian penumpang malah mulai ikut bermain dan bercanda dengan kedua anak itu.
Setelah mengetahui lengkap/persis apa yang terjadi, reaksi penumpang berbalik 180 derajat!
Demikianlah dalam kehidupan, mengetahui lengkap dibanding hanya sebagian sangat mungkin membuat perbedaan respon seseorang terhadap suatu kejadian/masalah.
Di saat Anda kesal/mau marah, cobalah tahan sejenak dan cari tahu lebih banyak. Dengan tambahan informasi, mungkin Anda tidak jadi marah, sehingga tidak muncul penyesalan kemudian.
Cerita di atas diadopsi dan dimodifikasi dari Buku Stephen R. Covey, ‘Seven Habits of Highly Effective People’.
Tuhan Memberkati.
Setelah cukup lama menahan diri, seorang bapak yang duduk di sebelah sang ibu menegur, “Kenapa Anda membiarkan saja kedua anak Anda membuat ribut dan mengganggu seisi gerbong?”
Seakan baru tersadar, sang ibu menjawab perlahan, “Saya masih bingung bagaimana menjelaskan kepada mereka saat nanti kami sampai di Rumah Sakit untuk menjemput jenazah ayahnya.”
Ternyata sang ibu mendapat berita bahwa suaminya sudah meninggal di Rumah Sakit karena kecelakaan. Dia dan anak-anaknya sekarang dalam perjalanan ke Rumah Sakit.
Seketika si bapak yang bertanya terdiam. Segera dari mulut ke kuping tersebar informasi tersebut dan semua penumpang yang tadinya merasa terganggu, berganti iba dan simpati.
Alih-alih kesal dan mau marah kepada anak-anak yang bikin gaduh dan ibunya yang terlihat cuek, sebagian penumpang malah mulai ikut bermain dan bercanda dengan kedua anak itu.
Setelah mengetahui lengkap/persis apa yang terjadi, reaksi penumpang berbalik 180 derajat!
Demikianlah dalam kehidupan, mengetahui lengkap dibanding hanya sebagian sangat mungkin membuat perbedaan respon seseorang terhadap suatu kejadian/masalah.
Di saat Anda kesal/mau marah, cobalah tahan sejenak dan cari tahu lebih banyak. Dengan tambahan informasi, mungkin Anda tidak jadi marah, sehingga tidak muncul penyesalan kemudian.
Cerita di atas diadopsi dan dimodifikasi dari Buku Stephen R. Covey, ‘Seven Habits of Highly Effective People’.
Tuhan Memberkati.
Komentar
Posting Komentar
Jangan jadi silent reader. Tinggalkan jejakmu di sini ya.. :)